More

    Papa Hati-hati Ya, Ada 3 Bahan Berbahaya dalam Rokok Elektrik

    on

    |

    views

    and

    comments

    Merokok dengan rokok elektrik kini jadi tren. Tapi rokok elektrik ternyata juga mengandung bahan berbahaya.

    Rokok elektrik, termasuk Vape, wajib diwaspadai. Kandungan berbahaya dalam rokok elektrik juga berdampak buruk pada kesehatan.  Menurut Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), terdapat tiga bahan berbahaya yang ditemukan secara bersamaan pada rokok elektrik dan konvensional, yaitu nikotin, bahan karsinogenik, dan partikel halus. 

    Nikotin

    “Nikotin mau bagaimanapun zat berbahaya. Mau dia bentuknya cair, mau dia bentuknya dibakar, atau bentuknya tablet kunyah, itu tetap bisa menyebabkan adiksi atau ketagihan,” kata dokter Agus, dikutip dari Antara.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), terungkap bahwa hampir 76 persen pengguna rokok elektrik mengalami kecanduan akibat kandungan nikotin dalam produk tersebut.

    Dari segi dampak kesehatan, diketahui bahwa nikotin dapat menyebabkan gangguan penyempitan pembuluh darah, yang tidak hanya berpotensi berbahaya bagi jantung, tetapi juga mencapai otak. 

    Khususnya pada remaja, penyempitan pembuluh darah yang menuju otak dapat memiliki dampak besar pada kognisi mereka.

    “Nikotin itu berdasarkan studi dapat menginduksi terjadinya penyempitan pembuluh darah ke otak, sehingga pada remaja yang masih dalam pertumbuhan namun rutin menggunakan rokok elektrik atau vape maka risiko gangguan kognitifnya lebih besar karena potensi penyempitan pembuluh darahnya lebih besar,” katanya.

    Baca juga: Mama dan Papa, Jangan Lakukan Ini Sebelum Tidur

    Bahan Karsinogenik

    Bahan berbahaya kedua yang terdapat dalam rokok elektrik dan juga ditemukan pada rokok konvensional adalah bahan karsinogenik, yang memiliki potensi memicu perkembangan kanker.

    Meskipun rokok elektrik tidak mengandung tar seperti rokok konvensional, dokter yang juga merupakan Guru Besar bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari FKUI menegaskan bahwa rokok elektrik ternyata juga mengandung bahan karsinogenik yang tidak kalah berbahaya.

    “Riset menunjukkan bahan karsinogenik ini ada banyak di dalam cairan vape dan tentunya meningkatkan risiko kanker. Contohnya itu seperti zat logam apabila terlarut dalam cairan itu akan karsinogen,” ujar Agus.

    Untuk menguatkan pernyataan tersebut, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul “Electronic Cigarette Smoke Induces Lung Adenocarcinoma and Bladder Urothelial Hyperplasia in Mice” (2018) menyoroti risiko karsinogenik dari zat dalam rokok elektrik.

    Dalam penelitian tersebut, 40 tikus terpapar uap rokok elektrik selama 54 minggu, dan hasilnya menunjukkan bahwa 22,5 persen dari tikus tersebut mengalami kanker paru-paru, sementara 57,5 persen memiliki potensi untuk mengembangkan kanker kandung kemih.

    Partikel halus

    Terakhir, zat berbahaya lain yang ditemukan dalam rokok elektrik adalah partikel halus, termasuk PM 2.5, yang juga menjadi pemicu banyak penyakit pernapasan.

    “Baik itu rokok elektrik dan rokok konvensional sama-sama punya partikel halus. Nah ini punya sifat iritatif yang akhirnya menciptakan peradangan atau istilah medisnya inflamasi. Saat terjadi inflamasi maka menginduksi sifat hipersensitif pada saluran nafas sehingga terjadilah asma, infeksi saluran pernafasan atas, bronkitis akut, hingga pneumonia,” tutupnya. ***

    Share this
    Tags

    Must-read

    Mama, Simak 5 Tips Perlindungan Anak untuk Cegah Penyakit Menular

    Liburan sekolah telah usai, saatnya anak-anak memulai aktivitas di sekolah. Namun jangan diabaikan saat liburan di mana pergerakan manusia selama perjalanan berpotensi meningkatkan risiko...

    Mama, 8 Cara Ini Mampu Mengelola Stres

    Stres, kita semua pernah merasakannya. Entah itu karena tenggat waktu pekerjaan, drama keluarga, atau sekadar pesan teks yang lupa dibalas selama tiga hari. Stres...

    Happy Kamper, Platform Pertama di Indonesia untuk Menemukan Aktivitas Pendukung Tumbuh Kembang Anak

    Happy Kamper kini hadir di Indonesia. Platform ini mencoba tampil sebagai solusi utama bagi orang tua dalam menemukan dan memesan berbagai aktivitas untuk mendukung...
    spot_img

    Recent articles

    More like this

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here