Mama hamil yang terpapar polusi berpotensi mengalami depresi pasca melahirkan. Risikonya dapat bertahan hingga tiga tahun.
Mama hamil yang terpapar polusi udara tenyata bisa berdampak buruk. Kelahiran prematur, berat badan rendah, gangguan hipertensi hingga depresi pasca melahirkan menjadi rangkaian akibat yang bisa dialami oleh mama hamil yang terpapar polusi.
Sebuah studi terbaru yang dituliskan di Medical Daily, menyebutkan paparan polusi melipatgandakan risiko depresi pasca persalinan. Risiko yang meningkat ini dapat bertahan hingga tiga tahun.
Tingkat tinggi nitrogen dioksida (NO2) dan partikel matter yang dapat terhirup (PM10), terutama dalam jangka waktu lama, diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti asma, serangan jantung, dan stroke.
Studi yang diterbitkan dalam Science of the Total Environment mengungkapkan bahwa polutan ini juga terkait dengan peningkatan risiko depresi pasca persalinan.
“Yang benar-benar baru dari penelitian ini adalah bahwa kami mampu memperluas pemeriksaan depresi hingga lebih dari satu tahun setelah persalinan, dan menunjukkan efek berkelanjutan dari polusi udara selama kehamilan terhadap gejala depresi hingga tiga tahun pasca persalinan,” kata Tracy Bastain, penulis utama studi tersebut dalam siaran pers yang ia siarkan.