Mata kering adalah kondisi yang sering kali dianggap sepele, padahal dapat memengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup seseorang.
Menariknya, perempuan memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami mata kering dibandingkan pria. Apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya?
Menurut Dr. Nina Asrini Noor, SpM, Ketua Dry Eye Service di JEC Eye Hospitals & Clinics, faktor hormonal menjadi pemicu utama. Perubahan hormon saat menopause atau akibat penggunaan kontrasepsi dapat memengaruhi produksi dan kualitas air mata.
“Pada studi yang kami lakukan di tahun 2017, sekitar 60 persen kasus mata kering pada usia di atas 50 tahun dialami oleh perempuan. Angka ini terus meningkat, dan pada tahun 2023-2024 kami menangani hingga 70 ribu pasien mata kering,” kata Dr. Nina saat konferenai pers, peluncuran JEC Dry Eye Spa, di RS Mata JEC Kedoya, Sabtu (22/5/2025).

Selain faktor hormon, penggunaan riasan mata yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menyumbat kelenjar meibom yang bertugas menghasilkan lapisan minyak pelindung air mata, sehingga mempercepat penguapan cairan mata.
Gejala dan Dampak Mata Kering
Mata kering dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti:
- Sensasi mengganjal atau berpasir
- Mata merah dan mudah lelah
- Penglihatan buram sementara
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Produksi air mata berlebihan sebagai respons terhadap iritasi
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi, luka pada kornea, bahkan penurunan penglihatan.
Menurut Dr. Nina, mengatasi mata kering bisa dimulai dari kebiasaan sederhana, seperti:
- Aturan 20-20-20: Istirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek jauh selama 20 detik.
- Menghindari paparan AC langsung: Kurangi paparan angin ke wajah.
- Menjaga hidrasi tubuh: Pastikan cukup minum air setiap hari.
- Kompres hangat: Membantu melancarkan kelenjar minyak pada kelopak mata.
Untuk kasus yang lebih berat, terapi medis seperti Intense Pulse Light (IPL) dan Braaesma dapat menjadi solusi efektif.
“Mata kering harus dikelola secara berkala, bukan sekadar diobati sekali lalu selesai. Kesadaran untuk merawat kesehatan mata menjadi kunci utama,” tambah Dr. Nina.
Dengan pemahaman yang lebih baik dan perawatan yang tepat, perempuan dapat menjaga kesehatan mata dan tetap aktif tanpa terganggu masalah dry eye.