Dua Bulan Mereview 38 Pompa ASI
Sayangnya pada saat itu, ulasan tentang pompa ASI nirgenggam masih sangat terbatas. Kondisi ini akhirnya memunculkan ide di kepalanya. Kata Stefani, sebagai seorang content creator ia ingin melakukan review pompa ASI nirgenggam yang kemudian akan ia bagikan di media sosial pribadinya. Tujuannya untuk membantu para mama menyusui lainnya menemukan pompa ASI yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
Selama dua bulan, tepatnya Januari hingga Februari 2025 lalu, Stefani pun mengulas 38 merek pompa ASI nirgenggam dari berbagai bentuk dan model di media sosial pribadinya. Ia mengamati dan mempelajari detailnya, mulai mesinnya, dan juga perintilannya. Bahkan pada saat bersamaan tak jarang ia mencoba merek yang berbeda di payudara kiri dan kanannya. Mungkin karena terlalu diforsir, Stefani mengaku ia sempat mengalami ASI yang keluar berwarna merah jambu karena mengandung darah.
“Jujur memang tidak mudah mereview 38 pompa ASI ini, makan biaya, makan mental dan makan waktu juga. Tapi saya yakin manfaatnya besar sekali, bisa membantu mama-mama yang sedang mengASIhi di luar sana, memilih pompa ASI yang cocok untuk mereka. Puji Tuhan, ketika saya kena mental, suami dan orang-orang di rumah selalu mendukung,” senyum Stefani mengembang.
Untuk kisaran harga pompa ASI yang diulasnya, sangat beragam. Yang termurah seharga 200 ribuan sedangkan yang termahal mencapai harga 1,8 jutaan. Agar bisa mengulasnya dengan jujur dan transparan, Stefani memang membeli pompa-pompa ASI tersebut sendiri, bukan diendorse.
“Saya mencoba mereview sejujur dan sedetail mungkin, dari mesinnya, part-partnya. Pokoknya betul-betul jadi kelinci percobaan, hehe … Hasil reviewnya seperti apa, silakan nanti tonton di channel youtube saya,” tukas Stefani sambil menambahkan ke-38 pompa ASI yang telah ia review sebagian telah ia berikan sebagai giveaway untuk pengikut di media sosialnya. ***
