Gizi dan stimulasi merupakan dua hal terpenting untuk tumbuh kembang si kecil. Gizi berperan sebagai dukungan dari dalam. Orang tua harus memastikan kebutuhan gizi dan nutrisi anak terpenuhi, sehingga kesehatan saluran pencernaannya terjaga. Sedangkan stimulasi, merupakan dukungan dari luar, salah satunya lewat momen bermain anak didampingi orang tuanya.
Kedua hal penting di atas dibahas secara lengkap dan tuntas dalam acara jumpa media “Bermain : Stimulasi Penting untuk Dukung si Kecil Tumbuh Aktif & Kreatif. LACTOGROW Hadirkan LACTOGROW PlayWorld di 5 Kota” pada 24 April 2025 lalu di Jakarta. Hadir sebagai pembicara Ahli Gastro Hepatologi Anak, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K); Psikologi Anak, Vera Itabiliana, S.Psi, M.Psi; Category Marketing Manager LACTOGROW, Miranti Burhan; dan Celebrity Mom, Aurel Hermansyah.
Ketika menyampaikan pembahasan mengenai pentingnya bermain sebagai stimulasi efektif bagi anak, Vera Itabiliana, S.Psi, M.Psi mengungkapkan dunia bermain memang tidak bisa dilepaskan dari anak. “Ibaratnya, anak-anak itu kerjanya ya main. Job desc mereka itu main,” tukas Vera.
Lebih lanjut Vera menjelaskan lewat bermain, anak-anak jadi belajar untuk mengenal dirinya sendiri. Misalnya, ketika berlari kencang, anak akan menyadari bahwa ada suara hentakan kaki dan sensasi tertentu. Anak juga akan mempelajari tentang prilaku orang lain dan mempelajari lingkungan sekitarnya. “Jadi bermain bagi anak itu memang banyak manfaatnya, menstimulasi banyak hal untuk perkembangan si kecil,” ungkapnya.
Beberapa manfaat bermain bagi anak yang disampaikan Vera adalah :
- 1. Lewat bermain anak bisa mengasah ketajaman sensoris atau panca indera
Contohnya bermain meniti balok, itu berarti melatih keseimbangan.
- 2. Melatih kemampuan motorik
Karena bermain itu bergerak, maka akan melatih kemampuan motorik. Jadi anak jangan hanya main gadget saja. Karena ketika main gadget, anak kurang bergerak sehingga tidak mengasah keterampilan motoriknya.
- 3. Melatih kreativitas dan imajinasi
Contohnya ketika anak bermain peran, misalkan pura-pura jadi dokter, atau ketika membaca buku cerita, maka kreativitas dan imajinasi anak akan berkembang dalam bermain.
- 4. Mengembangkan keterampilan untuk bersosialisasi
Ketika anak mulai bermain secara berkelompok, maka keterampilan bersosialisasinya mulai berkembang. Contohnya anak akan belajar bagaimana caranya untuk meminjam suatu barang ke temannya, tidak langsung main rebut saja. Anak juga akan belajar bagaimana caranya untuk menyelesaikan konflik.
- 5. Belajar untuk melatih kecerdasan emosi
Sebagai contoh ketika anak bermain menyusun balok, tiba-tiba baloknya rubuh, anak akan pantang menyerah mencoba menyusun balok itu lagi. Artinya pengendalian emosi anak mulai terasah.
- 6. Melatih kemampuan bicara
Contohnya lewat permainan bernyanyi, akan melatih artikulasi dari anak.
Manfaat bermain pada anak akan lebih optimal kalau melibatkan peran serta orang tua. Jadi, dalam hal ini mama dan papa jangan pernah merasa keberatan kalau si kecil minta ditemani bermain. Sebaliknya, sediakan waktu untuk menemani anak bermain.
“Kemudian pilihlah aktivitas bermain yang sesuai dengan usia anak, supaya mereka juga tidak bosan. Contohnya, usia 3 atau 4 tahun, jangan diajak main catur. Itu kan tidak sesuai,” senyum Vera.
Dilengkapi Probiotic Lactobacillus Reuteri dan 0gram Sukrosa, LACTOGROW Menggelar Kampanye “Main Jangan Main-Main”
Sebagai satu-satunya susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan Probiotik Lactobacillus reuteri dan 0 gram sukrosa, LACTOGROW menghadirkan kampanye “Main Jangan Main-Main” untuk mengajak orang tua lebih aktif terlibat dalam momen bermain bersama si kecil untuk mendukung tumbuh kembangnya menjadi lebih aktif dan kreatif.
Seperti diungkapkan oleh Category Marketing Manager LACTOGROW, Miranti Burhan, LACTOGROW memberikan perhatian khusus akan pentingnya dukungan orang tua dalam menemani anaknya bermain. Jangan hanya mengawasi anak ketika bermain, tapi juga terlibat menemani si kecil bermain.
Ujar Miranti, pihaknya sampai membuat survei mengenai keterlibatan orang tua menemani anaknya bermain. “Hasilnya, hanya satu dari tiga ibu di Indonesia yang meluangkan waktu khusus untuk bermain bersama anaknya, minimal 60 menit per hari. Itulah sebabnya lewat kampanye ini pihak kami ingin memberikan kesadaran kepada orang tua, yuk temani anak bermain! Ajak anak berinteraksi dan berkomunikasi lewat permainan,” tukas Miranti.
Mengandung Probiotic Lactobacillus reuteri dan 0 gram sukrosa, LACTOGROW memang menjadi susu pertumbuhan yang tepat untuk anak di usia bermain. Ahli Gastro Hepatologi Anak, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A(K) menjelaskan kandungan tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung kesehatan pencernaan si kecil.
Menurut dr. Ariani, agar bisa bermain dengan optimal, seorang anak harus sehat secara jasmani dan happy. Namun di lapangan tak jarang ditemukan anak-anak dengan mood yang kurang bagus, misalkan mudah marah, sering menangis, dan tidak mau bersosialisasi. Biasanya orang menghubungkan perilaku anak yang seperti ini dengan didikan orang tuanya.
Padahal itu tidak sepenuhnya benar. “Jarang orang tahu kalau masalah di perilaku itu juga banyak dipengaruhi oleh fungsi saluran cerna. Lho kok bisa? Karena ada istilah yang disebut gut-brain axis, yaitu interaksi antara saluran pencernaan (usus) dan otak. Kinerja usus sangat mempengaruhi otak. Kalau saluran pencernaannya tidak sehat, misalkan sakit perut, kembung, maka akan membuat mood anak jelek. Jadi bagaimana anak bisa bermain dengan happy kalau saluran pencernaannya tidak sehat?” jelas dr. Ariani.
Selain mengandung Probiotic Lactobacillus reuteri, LACTOGROW juga 0 gram sukrosa, artinya aman dari gula berlebih sehingga anak terhindar dari sugar rush.
Kampanye “Yuk Main Jangan Main-Main” sendiri akan berlangsung di “LACTOGROW PlayWorld”, Mall Kota Kasablanka, 9 – 11 Mei 2025. Akan hadir sebagai bintang tamu Celebrity Mom, Aurel Hermansyah dan keluarga. ***
