Pastinya mama pernah mendengar istilah hamil anggur. Apa sih yang sebenarnya terjadi pada kehamilan seperti ini? Dan, apakah berbahaya?

Dalam istilah medis hamil anggur dikenal dengan Mola Hidatidosa. Ini merupakan kehamilan abnormal yang ditandai dengan janin yang tidak berkembang dalam kandungan. Bentuknya menyerupai jaringan seperti buah anggur. Secara umum, penyebab hamil anggur adalah karena proses awal pembuahan yang tidak normal.

Hamil anggur terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu :

• Hamil Anggur Lengkap : Dalam kondisi ini, sel telur yang dibuahi tidak memiliki DNA ibu dan hanya memiliki DNA dari sperma. Akibatnya, tidak ada janin yang berkembang, dan jaringan plasenta tumbuh dengan cara yang tidak normal, membentuk kista yang menyerupai anggur.

• Hamil Anggur Parsial : Pada hamil anggur parsial, sel telur dibuahi oleh dua sperma atau sperma yang sangat aktif, menghasilkan kelebihan DNA. Ini menyebabkan adanya jaringan plasenta yang tidak normal dan terkadang adanya bagian janin, meskipun janin biasanya tidak dapat bertahan hidup.

Seperti diungkapkan oleh dr. Yohanes Handoko, Sp.OG pada hamil anggur terdapat kelainan dalam proses pembentukan embrio atau cikal bakal janin, di mana terdapat kelainan jumlah kromosom yang menyebabkan jaringan yang terbentuk bukanlah jaringan janin sehat melainkan jaringan plasenta. Nah, pada perkembangannya jaringan ini akan berbentuk seperti buah anggur. Gejala yang dialami oleh mama dengan hamil anggur adalah terjadinya pendarahan di usia kehamilan muda, antara 0-3 bulan.

“Untuk itu hati-hati jika mengalami pendarahan di usia kehamilan seperti itu. Bisa jadi itu merupakan pertanda terjadinya hamil anggur. Jadi harus segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tukas dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berpraktek di RSU Sumber Waras dan RSU Hermina Daan Mogot ini.

Selain pendarahan di awal-awal kehamilan, gejala lain yang biasa muncul pada mama dengan hamil anggur, adalah :

• Mual dan muntah yang lerat parah dibandingkan dengan kehamilan normal.
• Ukuran rahim yang tidak normal mungkin lebih besar dari usia kehamilan.
• Kadar hormon hamil yang tidak normal, tes kehamilan mungkin menunjukkan kadar hormon HCG yang sangat tinggi.
• Nyeri atau ketidaknyamanan bisa dirasakan di area perut.

Deteksi Hamil Anggur Lewat Cek Darah dan USG

Jika gejala-gejala di atas muncul pada kehamilan mama, sebaiknya mama langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Dokter akan meminta mama untuk melakukan pemeriksaan darah dan juga USG. Pemeriksaan darah bertujuan mengukur tingkat hormon HCG (human chorionic gonadotopin) dalam darah. Mama dengan hamil anggur biasanya memiliki kadar hormon HCG yang lebih tinggi dari seharusnya.

Sedangkan dari pemeriksaan USG akan muncul beberapa tanda hamil anggur, di antaranya :

• Air ketuban tidak terlihat
• Tidak ditemukan janin dalam rahim
• Plasenta menebal dan hampir memenuhi rahim dengan bentuk mirip buah anggur
• Muncul kista ovarium

Kehamilan anggur sebagian besar bersifat jinak, artinya jika cepat ditangani tidak ada komplikasi yang serius. Akan tetap pada beberapa kasus kondisi kehamilan anggur yang terjadi bisa berupa penyakit trovoblas destasional atau gambaran jaringan hamil anggur yang terbentuk bisa berubah menjadi kondisi keganasan atau kanker. Walaupun demikian angka dari kondisi tersebut berada dalam prosentase yang cukup rendah antara 0,5 – 1% dari seluruh kehamilan anggur ang terjadi.